Login / Register    » RSS GEMA Feed

The Healing Love (Miracle Is Real)

gina Keintjem's picture

"Kasih Yang Memulihkan"
Inilah yang terjadi dalam kehidupan sebuah keluarga. Seorang anak yang masih berumur 12 tahun, bersama dengan orang tuanya yang kaya-raya.
Ayahnya seorang anggota dewan dan ibunya adalah seorang dosen yang mengajar disebuah universitas. Dan anak satu-satunya mereka ini masih duduk dibangku SMP kls 1.
Mungkin orang berpikir, mereka ini adalah keluarga yang sudah bahagia dengan kehidupan kaya mereka. Namun pada kenyataannya TIDAK.
Sang ayah, hampir setiap hari sibuk dengan pekerjaannya, dan sering keluar berkumpul dengan masyarakat sekitar (mengingat sebagai seorang anggota dewan, berusaha untuk berhubungan baik dengan masyarakat). Dia senang membuat mereka senang dengan menghamburkan uangnya untuk senang-senang dengan cara yang salah. Bahkan sang ayah pun ikut-ikutan ENJOY bersama mereka.
Sang ibu, adalah ibu yang tenang, ramah, dan sabar. Namun, sayangnya ia mengalami gangguan pada rahimnya, sehingga tak memungkinkan dia untuk memperoleh keturunan lagi, setelah anak laki-lakinya ini. Padahal besar keinginannya untuk bisa punya anak lagi, khususnya perempuan. Namun apa daya tak ada harapan lagi.
Sang anak laki-laki(yang menjadi inti cerita ini), dia adalah seorang anak yang periang, lucu dan senang bergaul dan berkawan. Dia tidak memilih-milih teman, sekalipun dia anak orang kaya; tak akan membatasi dia untuk berteman dengan siapa pun. Namun, sesuatu terjadi pada dirinya sejak ia berusia 12 tahun. Ia mengalami gangguan kesehatan yang berulang-ulang.
Awalnya orang tuanya berpikir ia hanya mengalami sakit demam biasa. Namun setelah sembuh, penyakit demam dan rasa pusing kepalanya itu terus-menerus datang.
Setelah menjalani pemeriksaan beberapa kali, tak di sangka di kepala bagian belakangnya itu terdapat sebuah benjolan dalam, dan dokter memvonis anak ini menderita TUMOR OTAK, dan jika akan melakukan operasi, sedikit persen kemungkinan dia akan bertahan hidup.
Kedua orangtuanya tak percaya akan hal itu, namun itulah yang terjadi.
Mereka belum siap dan tidak ingin kehilangan anak mereka satu-satunya. Karena kejadian ini, mereka berusaha untuk membuat anak mereka senang dan bahagia meski maut sedang menanti-nantikannya.
Semenjak itu, ayahnya sudah tidak menghabiskan waktu untuk sibuk bekerja dan berfoya - foya, begitu pun ibunya meminta ijin untuk meninggalkan pekerjaannya dalam jangka waktu yang cukup lama. Semua mereka lakukan demi anak mereka ini.
Setiap bulan mereka mengadakan terapi dan pemeriksaan, namun dokter menyarankan untuk tidak lagi melakukan pengobatan, mengingat obat-obat yang di konsumsi sudah terlalu lama dan terlalu banyak, takutnya hal itu akan mempercepat penyebaran tumor di otaknya.
Lalu orang tuanya pun memutuskan untuk mengadakan operasi dalam waktu dekat. Sekalipun kecil harapan mereka untuk melihat anak mereka hidup, tapi mereka harus mencobanya terlebih dahulu.
Disaat ini pun orang tuanya semakin kuat dalam berdoa dan beribada kepada TUHAN YESUS, untuk kesembuhan anak mereka. Mereka yakin pasti Tuhan akan buka jalan.
Satu bulan kemudian mereka melakukan persiapan untuk membawa anak mereka berobat sekaligus operasi tumor di Luar Negeri (Filipina).
Setelah sampai disana, hanya 1 minggu saja masa berobat dan istirahat, kemudian langsung dilanjutkan dengan persiapan pengoperasian pengangkatan tumor.
Orang tuanya semakin takut, namun mereka berusaha untuk menenangkan diri dengan terus berdoa,berdoa,dan berdoa.
Saat operasi tiba, anak mereka dengan wajah yang pucat dan lesu, berusaha untuk tetap tersenyum. Saat sebelum operasi dimulai, tepat di depan pintu ruang operasi, Orangtuanya dengan tangis yang tersedu-sedu berkata pada anak mereka :
"Nak, kamu yang sabar dan kuat yah. Tetap bawa didalam doa. Mama dan papa diluar akan terus bawa kamu didalam doa. Biar Tuhan yang jamah dan sembuhkan. Kamu harus bisa yah!"
Anak ini pun dengan senyuman, menjawab :
"Ma,pa, jangan menangis, entar aku ikutan nangis loh. Pokoknya yang aku tahu, apa yang Tuhan buat sama aku, itu baik adanya. Entah hidup ataupun mati."
Orangtuanya semakin banyak meneteskan air mata mendengar perkataan anak mereka itu.
Saat operasi tiba. Sang anak dibawa masuk ke ruang operasi, dan sambil didorong dengan posisi tertidur diatas tempat tidur, sang anak mengeluarkan suara dan bernyanyi:
" Di saatku tak berdaya, kuasa-MU yang sempurna. Ketika ku percaya mujizat itu nyata,,,...."
Tertutuplah mata sang anak dengan meneteskan air mata. Lalu operasi itu pun di mulai.

Beberapa jam kemudian, operasi selesai.Luar biasa! Operasinya berjalan dengan baik.
Sang anak di bawah keluar dan masuk ke ruangan khusus untuk tempatnya beristirahat selama masa pemulihan.Orang tuanya sudah tidak sabar untuk melihat anak mereka. Namun dokter belum memberikan ijin bagi siapapun untuk masuk, karena sang anak perlu istirahat yang banyak. Mereka pun menunggu sampai keesokan harinya.
Keesokan harinya, mereka kembali, dan sudah diberi ijin oleh dokter untuk menjenguk tapi hanya di batasi sampai 2 orang saja. Kedua orangtuanya pun masuk dengan wajah yang gembira di barengi air mata.
Ketika mereka memegang anaknya, sang anak langsung membuka matanya. Orang tuanya sangat senang melihat anak mereka bangun.
Orang tuanya pun langsung menyapanya dengan senyuman sambil memanggil namanya. Dalam keadaan yang masih lemah, sang anak mengeluarkan suara dan berkata :
"Ma,Pa,...aku ingin sesuatu."
Sang ibu pun bertanya: "Apa yang kau inginkan,Nak? segelas air??"
Sang anak menjawab: "Bukan, tapi aku ingin melanjutkan lagu yang kunyanyikan saat masuk diruang operasi, tapi aku ingin bernyanyi bersama mama dan papa."
"Lagu apa itu,nak?" kata sang ayah.
"Bukan Kar'na kekuatan, namun RohMU ya Tuhan, ketika kuberdoa Mujizat itu nyata."
Orangtuanya pun ikut bernyanyi, dan berulang-ulang kali mereka mengulang lagu tersebut....
Lalu datang seorang dokter yang mengoperasi sang anak, dengan membawa hasil operasi kepada orangtuanya. Sang dokter pun dengan wajah yang heran dan terlihat terkejut, berkata:"Luar biasa, ini luar biasa! Operasi telah dilaksanakan tanpa ada yang ganjil. Tumor terangkat 100% dan tidak mempengaruhi sistem kerja otaknya. Otak dan pembuluh darah pun kembali normal. Padahal awal prediksi, kami ragu untuk melakukan operasi, karena takut terjadi gangguan setelah pengangkatan tumor. Tapi inilah Mujizat Tuhan. Dalam waktu dekat ini, anak bisa pulang."

Orang tuanya sangat senang mendengar hal itu,mereka tertawa sambil menangis...
Sang anak pun berkata: " Ma, Pa, ini semua karna mujizat dari TUHAN."

2 minggu kemudian, mereka kembali ke Indonesia. Mulai dari kejadian itu, hidup mereka sekeluarga berubah total dan drastis.....
Semakin diberkati dan memberkati....

Submitted by gina Keintjem on 10 November, 2009 - 14:09
 

Comments

2 comments posted
mukjizat itu nyata..

sungguh nyata karya dan kasih Allah dalam kehidupan manusia.. :)

Astaga.com  Lifestyle On The Net's picture
Posted by Astaga.com Lifestyle On The Net (not verified) on 1 February, 2010 - 17:12
lagi-lagi aku hampir nangis

lagi-lagi aku hampir nangis m'baca artikel ini.. haduh, Yesus is the best lah, saking the bestnya, aku jadi gag tau mo ngomong apa. .

yohana pradita suluh's picture
Posted by yohana pradita suluh on 31 July, 2010 - 10:03

Komentar