Login / Register    » RSS GEMA Feed

Tinggal Dalam HadiratMu (Yohan Candawasa)

admin's picture

Penulis: laura alanda

Banyak orang kehilangan pegangan, tatkala mereka mengalami dan bersentuhan dengan penderitaan, kehilangan, dan kesakitan. Banyak orang menjadi murtad, dan tak sedikit yang meninggalkan Allah. Namun banyak juga yang mengalami kemenangan atas penderitaan, sekalipun penderitaan tidak diambil daripadanya.

Tinggal di HadiratMu merupakan buku terbaru yang berisi kumpulan kotbah yang ditulis oleh Pdt. Yohan Candawasa. Tema – tema yang diambil dalam buku ini masih seputar kehilangan, penderitaan, masalah dan Allah. Dengan pengalaman – pengalaman yang dikuti dari penulis – penulis terrenal seperti Philip Yancey, sampai jemaan yang ditemui oleh Pdt. Yohan Candawasa, menjadikan buku ini begitu hidup dan dekat di hati.

Masalah penderitaan tidak akan selalu ada. Life is difficult, yet still good if you could see from God’s eyes. Ungkapan yang klise, namun pada akhirnya yang menemukan Allah dalam kehilangan mereka, akan mampu mengakui bahwa Allah tidak dapat merancangkan sesuatu, selain untuk kebaikan kita. Jalan Tuhan memang tidak dapat kita selami dan pahami dalam penderitaan, kehilangan dan rasa sakit. Adalah manusiawi jika kita bertanya – tanya mengapa dan mengapa, namun kita dapat belajar untuk mengganti pertanyaan mengapa kita menjadi siapakah Allah.

Tuhan Yesus, Yusuf dan Ayub adalah contoh hidup dari Alkitab dimana sekalipun penderitaan melingkupi hidup mereka, namun mereka dapat tetap percaya kepada Allah yang memegang dan menguasai alam semesta, juga memegang hidup kita, anak – anakNya. Jalan Allah tidak dapat dan tidak harus selalu kita mengerti, namun kita dapat tetap berpegang pada pribadi Allah yang merancangkan jalan tersebut, Allah yang membiarkan Tuhan Yesus digantung di kayu salib, karena kasihNya demi menebus dosa kita, adalah Allah yang sama dimana kita dapat memanggillnya Abba Bapa. Ketika mengalami penderitaan dan kesakitan, jangan kita tinggal dalam pengertian kita dan perasaan kita, namun mari kita arahkan mata dan hati kita ke hadiratNya.

Submitted by admin on 2 September, 2010 - 12:31
 

Komentar